mayday2000.org – Teleskop Antariksa James Webb (JWST) telah berhasil mengidentifikasi dua galaksi yang merupakan yang tertua dan terjauh dalam catatan pengamatan alam semesta. Galaksi yang paling jauh, yang dinamakan JADES-GS-z14-0, diperkirakan terbentuk hanya 300 juta tahun setelah peristiwa Big Bang, menjadikannya 100 juta tahun lebih tua dari pencapaian sebelumnya.
Cahaya dari JADES-GS-z14-0 telah melakukan perjalanan selama 13,5 miliar tahun untuk mencapai Bumi. Bersama dengan JADES-GS-z14-1, yang hampir sama jauhnya dan menempati posisi sebagai galaksi kedua terlama yang diamati, kedua galaksi ini diumumkan sebagai temuan penting dari James Webb Space Telescope Advanced Deep Extragalactic Survey (JADES).
Program JADES, yang merupakan bagian dari inisiatif menggunakan teleskop senilai US$10 miliar, bertujuan untuk menjelajahi evolusi awal bintang, gas, dan lubang hitam dalam galaksi-galaksi purba ketika alam semesta berusia hanya 13,8 miliar tahun.
Francesco D’Eugenio, seorang anggota tim dari Kavli Institute for Cosmology, menjelaskan, “Galaksi-galaksi ini termasuk dalam kumpulan kecil galaksi yang ada setengah miliar tahun pertama dari sejarah kosmik kita, di mana kita dapat dengan cermat mempelajari populasi bintang dan distribusi elemen kimianya.”
JADES-GS-z14-0 tidak hanya menarik karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi dan keberadaannya yang sangat awal dalam linimasa alam semesta, tetapi juga karena ukurannya yang besar dan intensitas cahayanya yang tinggi, yang mencapai diameter sekitar 1.600 tahun cahaya. Menurut Daniel Eisenstein dari Harvard & Smithsonian’s Center for Astrophysics (CfA), “Ukuran galaksi ini menunjukkan bahwa sebagian besar cahaya yang dipancarkan berasal dari sejumlah besar bintang muda, bukan dari materi yang masuk ke dalam lubang hitam supermasif pusat, yang biasanya akan membuat galaksi tampak lebih kecil.”
Keunikan dari JADES-GS-z14-0 dan sumber cahayanya yang berasal dari bintang muda menandakan bahwa galaksi ini merupakan contoh paling jelas dari proses pembentukan cepat yang melahirkan galaksi besar dan masif di awal periode alam semesta.
Ben Johnson, peneliti dari University of California-Santa Cruz dan anggota tim JADES, menambahkan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa pembentukan galaksi pada periode awal alam semesta berlangsung dengan cepat dan intens. “Dengan JWST, kita berpotensi untuk menemukan lebih banyak galaksi serupa, bahkan dari periode yang lebih awal,” katanya.
Studi ini membuka peluang luas untuk penyelidikan lebih lanjut tentang dinamika formasi galaksi di awal periode alam semesta.